kendari-(Media Sultra) Bagi para orang Tua, ada baiknya tidak membiarkan anaknya memakai perhiasan mencolok saat kesekolah. dii kota Kendari, aksi perampokan menyasar murid dan guru (TK) enam murid TP PKK Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Barugadi rampok dua lelaki di dalam lingkungan sekolah, sekitar pukul 07.00 Wita, (Rabu,30/1/2013) dalam kejadian itu para pelaku berhasil, Menggasak perhiasa ke-enam anak murid setelah lebih dulu mengurung korban di dalam kelas, sementara guru harus merelakan dompetnya lantaran di ancam oleh para pelaku, peristiwa ini sempat membuat gempar sekolah tersebut. ke-enam murid yangmenjadi korban perampokan itu masing-masing Rasti, Cinta, Mutia, Osin, Agni dan Aura, sementara guru yang menjai korban yakni Tanti Arief Tekakaka,Amd.
aksi perampokan tersebut berlangsung pada saat sekolah baru saja di buka pada pukul 07.00 Wita pagi. kala itu, suasana di sekolah tersebut masih sepi dan hanya ada ke-7 korban dan beberapa murid lainnya yang berada di sekolah tersebut. para pelaku menggiring korban masuk ke ruangan setelah itu, salah satu dari pelaku melucuti perhiasan yang di pakai para korban, dalam aksinya para pelaku mengancam korbannya dan membujuknya agar melepaskan semua perhiasan yang di pakai, para korban yang masih sangat polos tidak mengetahui jika mereka sedang di rampok," om itu bujuk saya buka anting-antingku dia pake jaket hitam dengan helm" ujar para anak yang menjadi korban, sementara salah satu pelaku lain berhasil masuk ke ruangan guru dan berhasil menggasak dompet milik Ibu Tanti Arief Tekaka, yang berisi uang tunai 110 ribu, surat surat pegadaian, dan kartu identitas dan beberapa krtu ATM. korban di ancam sebelum mengambil dompet korban.
usai menjalankan aksinya para korban langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor Shogun 125, yang ber-nomor Plat DT 4777 AR. setelah beberapa saat para pelaku berhasil kabur barulah anak-anak yang menjadi koran tersebut, keluar dari ruangan dan menangis histeris karena ketakutan, sambil berteriak anting-antingnya di curi.
Kedua pelaku sebenarnya nyaris tertangkap setelah korban dan para guru berteriak minta tolong, namun warga sekitar haya sempat menyakskan kedua pelaku yang saling berboncengan lari meninggalkan lokasi.
Hingga kini, jajaran polsek baruga yang menangani kasus ini belum bisa mengungkap identitas pelaku, selain meminta keterangan dari para pelaku, Polisi juga telah melakukan olah TKP " kasus ini kami sedang dalami, sedangkan pelaku masih dalam pengejaran"jelas Kapolsek Bruga AKP Dery Indra SIK.
kasus ini sebenarnya harus menjadi pelajaran berharga betapa pengawasan orang tuadan murid sangatlah dibutuhkan, termasuk tidak membiaskan anak-anaknya utuk memakai perhiasan yang mencolok.
Sumber : MEDIA SULTRA
aksi perampokan tersebut berlangsung pada saat sekolah baru saja di buka pada pukul 07.00 Wita pagi. kala itu, suasana di sekolah tersebut masih sepi dan hanya ada ke-7 korban dan beberapa murid lainnya yang berada di sekolah tersebut. para pelaku menggiring korban masuk ke ruangan setelah itu, salah satu dari pelaku melucuti perhiasan yang di pakai para korban, dalam aksinya para pelaku mengancam korbannya dan membujuknya agar melepaskan semua perhiasan yang di pakai, para korban yang masih sangat polos tidak mengetahui jika mereka sedang di rampok," om itu bujuk saya buka anting-antingku dia pake jaket hitam dengan helm" ujar para anak yang menjadi korban, sementara salah satu pelaku lain berhasil masuk ke ruangan guru dan berhasil menggasak dompet milik Ibu Tanti Arief Tekaka, yang berisi uang tunai 110 ribu, surat surat pegadaian, dan kartu identitas dan beberapa krtu ATM. korban di ancam sebelum mengambil dompet korban.
usai menjalankan aksinya para korban langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor Shogun 125, yang ber-nomor Plat DT 4777 AR. setelah beberapa saat para pelaku berhasil kabur barulah anak-anak yang menjadi koran tersebut, keluar dari ruangan dan menangis histeris karena ketakutan, sambil berteriak anting-antingnya di curi.
Kedua pelaku sebenarnya nyaris tertangkap setelah korban dan para guru berteriak minta tolong, namun warga sekitar haya sempat menyakskan kedua pelaku yang saling berboncengan lari meninggalkan lokasi.
Hingga kini, jajaran polsek baruga yang menangani kasus ini belum bisa mengungkap identitas pelaku, selain meminta keterangan dari para pelaku, Polisi juga telah melakukan olah TKP " kasus ini kami sedang dalami, sedangkan pelaku masih dalam pengejaran"jelas Kapolsek Bruga AKP Dery Indra SIK.
kasus ini sebenarnya harus menjadi pelajaran berharga betapa pengawasan orang tuadan murid sangatlah dibutuhkan, termasuk tidak membiaskan anak-anaknya utuk memakai perhiasan yang mencolok.
Sumber : MEDIA SULTRA


