Wednesday, January 30, 2013

0 Makanan Khas Kendari

Date: Wednesday, January 30, 2013 Wednesday, January 30, 2013
Category:
Author: Unknown
Share:
Responds: 0 Comment


Baru pertama kali juga makan Sinonggi ini, waktu dibilang bahwa Sinonggi ini adalah makanan khas Kendari dan seperti Kapurung (makanan khas Palopo, Sul-Sel) langsung saya antusias minta diajakin makan disana. Dan kebetulan sehari sebelum pulang, tepatnya hari minggu, mbak yuli ngajakin saya tuk nyobain makan di warung makan yang katanya Sinongginya terkenal enak di Kendari (yang bikin tambah nyummy karena ternyata ditraktir lhoo hehehe)


Sinonggi-Dok. chacha violet
Mungkin banyak yang gak tau Sinonggi itu apa. Sinonggi itu makanan khas kendari, kalau dari papan nama Rumah Makannya sih ditulis Makanan Khas Tolaki (salah satu suku di SulTra). Terbuat dari sagu yang disiram air mendidih, trus cara makannya dicampur dengan kuah sayur, sayurannya ada bayam, kangkung, terong kecil, dan biar tambah nyummny disiram lagi dengan ikan yang dimasak. Bedanya Sinonggi dengan Kapurung adalah kalau kapurung, si sagu dibuletin dan dimasukin langsung dalam kuah bersamaan dengan sayur-sayurnya. Nah kalau Sinonggi, si sagu ditempatkan khusus, dan ketika disantap, baru deh dibuletin dan dimasukkan dalam piring makan kita (sebelumnya disiram kuah dulu biar si piring gak lengket ama sagunya).
Sinonggi ini segaaaar banget, soalnya saat dipesan baru deh diracik sagu dan sayurannya.. Jadi harap maklum kalau untuk bisa menyantap sinonggi dibutuhkan waktu tunggu sekitar 15-20 menit untuk disantap.. Oh ia kemarin dengan minuman yang iklannya "apapun makannya yg penting........." untuk sinonggi 2 porsi mbak yuli membayar sekitar 45 ribuan... Ya termasuk murahlah, melihat dari ikannya yang gede banget.. (Sulawesi gitu lhoo,, seafoodnya TOP BGTlahhh)

Cara makannya, agak gimana gitu yaaa.. Hihihihi.. Secara dulu saya termasuk yg gak doyan makan sagu2an yang diolah seperti ini tapi karena suami mbak yuli pernah bawain kapurung Rajawali (RM Kapurung terkenal di Makassar) dan waktu dicoba kok enak dan segar yaaa, karena memakai buah patikala yang membuat efek kecut jadi gak perlu nambah jeruk nipis saat makan. Warning buat yang belum pernah makan, kemungkinan pertama kali makan anda akan seperti saya "tidak menyukainya" heheheh.. Soalnya si sagu itu saat dimakan jangan digigit tapi langsung ditelan, soalnya kan kenyal-kenyal gitu kan.. Hehehe.. Ehm ada joke buat orang Palopo yang suka makan kapurung, katanya gini "Kantor Pos di Palopo sering kekurangan lem, soalnya lemnya ikut termakan" hehehehe... Oh ia jadi ingat seorang teman Sunda yang diajak makan kapurung terus berkomentar "apa ini? isi hutan belantara masuk semua dimangkuk" dengan mimik lucu berusaha tuk menelan kapurung atau sagunya.


Sumber : Diesmatika

Artikel Terkait :